Loading icon Memuat...

Cerita Mimin Dibalik Euforia TIFF

Hingar-bingar Tomohon International Flower Festival (TIFF) masih berlangsung hingga hari ini. Perhelatan akbar ajang internasional yang sudah menjadi agenda nasional ini di gelar di kota kecil Tomohon. Jika bertempat tinggal di Kota Bunga ini, pukul 11 malam pun ketika hening sejenak tetap terdengar gemuruh riuh pasar malam dan gelaran side event, dan iring-iringan sepeda motor pulang serta cerita menyela mengalahkan kuatnya bunyi knalpot mereka.
Mengamati keriaan orang-orang baik menjelang dan selama perayaan TIFF ternyata ada hal lain yang menarik. Mimin, nenek 81 tahun, ditemui penulis saat duduk untuk berfoto pada salah satu lampion hias. Beliau sedang merekam masa kini untuk kenangan masa depan. “Oma dulu ba kerja petani, skarang so ndak kuat, tapi tetap bekerja ba buka warong, kadang masih ka pasar, karna so ta biasa..” ujar Mimin Sumakul-Mawuntu sambil tersenyum. Senyumnya mencerminkan nikmatnya hidup ini dengan berpikir positif.
Oma Mimin tetap terlihat segar dan bereaksi baik ketika diajak bicara, “hidup biasa-biasa jo, tetap berpikir bagus-bagus,” kata Oma Mimin seakan berpesan agar meniru beliau yang lahir 15 Februari 1936 silam. Memiliki pola pikir positif merupakan sebuah keniscayaan tersendiri bagi orang yang bersangkutan. Banyak orang berharap mempunyai kemampuan berpikir positif dalam menjalani kehidupannya di dunia fana ini. Sayangnya hanya sedikit dari mereka yang berhasil menjadi orang yang memiliki kemampuan berpikir secara positif.
Berpikir positif memang bukanlah suatu perkara yang mudah. Tidak heran hanya sedikit dari kita yang bisa melakukannya, selebihnya kesulitan bahkan tidak mampu. Yang terpenting, dengan cara sederhana seperti Oma Mimin; ingat selalu kepada Tuhan, berkumpul dengan orang tercinta, syukuri hidup apa adanya, menjadi kapten untuk diri sendiri. Selain itu membangun kebiasaan baik serta menebar senyum. Banyak orang mengaku telah berhasil mengubah pola pikir mereka menjadi lebih baik dengan cara ini begitu pula Oma Mimin contoh hidup di tengah-tengah kita. Dan seperti beliau, optimis kita juga mampu melakukannya.(*)
Bagikan...